Komunitas Pembelajar

Pengurus Wilayah

Pelajar Islam Indonesia ( PII )

Sumatera Barat

Gedung Student Centre Jln.Gunung Pangilun Padang ( Depan MTsN Model Padang)

Search

Minggu, 26 Desember 2010

Training

Informasi Training :

  1. Leadership Basic Training dan Leadership Intermediate Training diadakan oleh PD PII Bukittinggi-Agam bertempat di mesjid muslimin Kel.Pintu Kabun Bukittinggi, yang akan berlangsung 26 desember 10 sampai 01 january 2011.kegiatan ini merupakan kerjasama PD PII Padang Panjang, PD PII Payakumbuh dan PD PII Pasaman, dimana untuk 3 PD tersebut tidak mengadakan LBT akan tetapi hanya akan mengirim peserta.
  2. Leadership Basic Training diadakan oleh PD PII Kab.50 Kota bertempat di Nahadatun Nisaiyah padang japang, kegiatan akan berlangusng 26 desember 2010-31 January 2011.

Kamis, 23 Desember 2010

Sebuah Renungan

suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Menjelang diturunkan, dia bertanya kepada tuhan, "para malaikat disini mengatakan bahwa besok engkau akan engirimku ke dunia, tapi bagaiman cara saya hidup disana?? saya begitu kecil dan lemah.." kata bayi

tuhan menjawab "aku telah memilih satu malaikat untukmu.. ia akan menjaga dan mengasihimu "

"tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa,, ini cukup bagi saya untuk bahagia.." demikian kata si bayi.

tuahanpun menjawab " malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya, dan jadi lebih berbahagia"

si bayi pun bertanya kembali " dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu??"

sekali lagi tuhan menjawa "malaikatmu akan mengajarkan bagaimana caranya berdo'a.."

si bayi masih belum puas, dan bertanya lagi " saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya??". dengan penuh kesabaran tuhan menjawab "malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan jiwanya sekalipun".

si bayi tetap belum puas, dan melanjutkan pertanyaanya, "tapi saya akan bersedih karena tidak melihat engkau lagi". dan tuhanpun menjawab " malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya aku selalu berada disisimu"


saat itu surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi dapat terdengar, dan sang anak dengan suara lirihnya bertanya, "tuhan jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberi tahu, siapakan nama malaikat di rumah ku nanti?

tuhanpun menjawab, "kau boleh memanggil malaikat mu,, IBU..."

***

untuk ibu yang selalu meneteskan air mata untukku...

ingatkan kita ketika ibu rela tidur tanpa selimut, demi melihat anaknya tidur nyenyak dengan selimut membalut tubuh..??

ingatkan kita ketika jemari lembut ibu membelai lembut kepala kita??

dan ingatkah kita ketika air mata menetes dari mata ibu ketika melihat kita terbaring sakit..???

sesekali jenguk lah ibu yang selalu merindukan kepulangan kita di rumah....

simpanlah sejenak kesibukan-kesibukan duniawi yang selalu membuat lupa untuk pulang

jangan sampai kita kehilangan saat-saat yang akan kita rindukan di masa datang,, ketika ibu telah tiada..

ibu,, maafkan aku.. sampai kapanpun jasamu tak akan terbalas...



Eki Yandi Pinto

Eks.Ketua Umum OSIS MAN 2/MAKN Payakumbuh

Aktivist Racana Swarna Dwipa UNAND

Jumat, 17 Desember 2010

Tak Terjudulkan

Setelah lama tak lagi bersamamu.

Banyak dari dirimu yang masih kusimpan

Doamu itu, masih saja membuatku kuat

sampai hari ini tak ada satu orang pun

Menyelimuti tidurku dengan do’a


Setelah lama tak bersamamu

Marahmu, juga masih kusimpan

Ku tempatkan di tempat yang mudah kuambil bila diperlukan

Bukan untuk mendendam dan menyiksamu

Bukan sayang..

Tapi marahmu Kusimpan biar sewaktu-waktu

bisa kupakai untuk memarahi diriku sendiri

jika kau mulai lengah


setelah lama tak bersamamu

Senyum semangat itu juga masih ada,

Masih rapi dan bersih karena kurawat dalam ingatku

Biar sewaktu-waktu bisa kupakai

Buat menyemangati diriku sendiri


Setelah lama tak bersamamu

Hanya doaku yang selalu untukmu

Terima kasih untuk semuanya.

Doaku selalu untukmu

Selalu!


Efri Yunaidi

Selamat Hari Ibu, berbaktilah dan jadilah shaleh!

Kamis, 16 Desember 2010

DISKRIMINASI UMAT ISLAM INDONESIA

Oleh : Ahmad Basori


Muslim Indonesia mengantongi sejarah yang panjang dan besar. Telah banyak tinta emas yang telah diukir oleh umat Islam untuk mengantar Indonesia menjadi sebuah negeri yang berdaulat dan diakui eksisitensinya di dunia Internasional. Ironisnya muslim Indonesia masih belum mendapatkan perlakuan yang adil dan cenderung diskriminatif. Islam di Indonesia selalu digambarkan sebagai agama tamu yang datang dari arab dan bukan akar kebudayaan bangsa Indonesia. Kebudayaan Indonesia selalu digambarkan sangat Hindu sentrisme karena dianggap Hindulah sebagai agama nenek moyang atau leluhur bangsa Indonesia.

Paradigma itu dibangun oleh Snock Horgorenje yang mengatakan bahwa Islam Masuk Ke Indonesia pada Abad Ke-13. Padahal kita semua tahu bahwa abad ke-13 adalah awal berdirinya kerajaan Islam pertama yaitu samudera pasai. Mungkinkah Islam begitu masuk ke samudera pasai langsung mendirikan kekuasaan politik atau kesultananan.

Teori yang dikemukakan oleh Snouck Horgorenje ini sangat lemah karena teori ini tidak dijelaskan perbedaan antara masuknya agama Islam dengan perkembangan agama Islam? Masalah perbedaan antara masuk dengan berkembangannya Islam jelas memiliki perbedaan. Menurut Hamka Masuknya agama Islam ke Nusantara terjadi pada abad ke-7 dalam cerita dinasti tang tersebut menuturkan ditemuinya daerah hunian wirausahawan arab Islam di pantai barat sumatera. Sedangkan kesultanan samudera Pasai yang didirikan pada 1275 M atau abad ke-13 bukan awal masuknya agama Islam melainkan perkembangan agama islam (Ahmad Mansur Suryanegara).

Teori ini sengaja disebarkan agar masyarakat Indonesia sehingga menjadikan Islam baru dibicarakan setelah kerajaan hindu majapahit runtuj pada 1478. Lebih dari itu telah menjadikan sejarah Indonesia sangat hindu sentrisme dan menganggap Islam sebagai tamu atau asing. Sehingga sejarah Indonesia identik dengan candi-candi, tulisan sangsekerta, patung dll. Padahal pengaruh kebudayaan Islam sangat besar, kalau dibandingkan seberapa banyak bangunan kuno (candi) dibandingkan dengan masjid-masjid yang umurnya sudah tua, dan berapa besar pengaruh tulisan arab melayu dengan tulisan sangsekerta dan seberapa besar ajarannya dan pandangan hidup yang berpengaruh di dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Pola deislamisasi sejarah ini akhirnya diteruskan oleh para penguasa dengan tidak diperkenankannya Islam memiliki paradigma sebagai agama yang memilki peran sentral terhadap eksistensi bangsa Indonesia. Islam yang dijadikan dasar gerakan perlawanan terhadap penajajahan dinegatifkan analisis sejarahnya.

padahal pelopor perlawanan terhadap penjajah Barat di Indonesia adalah Umat Islam, karena ketika imprerialis barat mencoba menguasai Indoneisa pada tahun 1511M umat Islamlah yang melakukan perlawananan. Mengapa tidak dilawan oleh kekuasaan politik Budha Sriwijaya dan hindu majapahit karena pada saat imperialis barat tiba di nusantara keduanya telah tiada.

Selanjutnya dalam penetepan hari bersejarah di Indonesia, Hari Kebangkitan Nasional tidak dikaitkan dengan organisasi Islam yang memiliki peran penting dalam perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Sebaliknya, hari kebangkitan Nasional dikaitkan dengan organisasi sosial yang telah mati dan gerakannya dalam Ad/Art hanya meliputi Jawa dan Madura yaitu Boedi Oetomo. Jadi bukan organisasi sosial pendidikan yang masih eksis, tetap berjuang membela proklamasi 17 Agustus 1945 dan Dan lagi pengaruhnya lebih luas diseluruh kota di nusantara. Bukan Syarikat Dagang Islam 1905, Bukan pula Syarikat Muhammadiyah, 18 November 1912 atau Nahdhatul Ulama 31 Januari 1926.

Begitu pula pada penetapan hari pendidikan Nasional pun diperingati setiap tanggal 2 mei, yang diambil dari hari lahir Ki hajar Dewantara, pendiri Taman Siswo, 1922 M. Yang pada awalnya merupakan perkumpulan kebatinan seloso keliwon. Mengapa bukan hari lahir K.H Achmad Dahlan pendiri persyarikatan Moehammadiyah, 18 November 1912 M sepuluh tahun lebih awal dari taman sisiwo 1922. Dan lagi pengaruhnya lebih luas diseluruh kota di nusantara.

Diskriminasi selanjutnya terus berlangsung dalam penghapusan Tujuh kata dalam piagam Jakarta (“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”)secara sepihak merupakan diskriminasi yang nyata. Dedidominasi oleh cerita versi Bung Hatta tentang kedatangan opsir Kaigun (AL Jepang) yang mengaku membawa mandat kaum Nasrani dari Indonesia Timur yang isinya keberatan atas 7 kata dalam piagam Jakarta dan mengancam akan memisahkan diri kalau tetap dicantumkan (Endang Saifuddin Anshari).

Kekhawatiran akan timbulnya pemisahan Indonesia Timur tidaklah beralasan dan mengada ada karena rumusan Piagam Jakarta itu sebenarnya sudah ada perwakilan dari agama lain. Dan tujuh kata dalam piagam Jakarta itu hanya mengikat umat Isla dan tidak mengikat mereka. Sebaliknya karena piagam Jakarta itu dihapus secara sepihak maka banyak daerah di Indonesia yang bergejolak dan ingin memisahkan diri dari Indonesia. Namun pemerintah kala itu menyelesaikannya dengan tindakan refresif sehingga gerakan itu dapat ditumpas. Lalu pertanyaannya mengapa tindakan refresif itu tidak dilakukan terhadap orang yang mengancam ingin memisahkan diri dari Indonesia yang berada di Indonesia timur.

Piagam Jakarta, UU ataupun perda Syariat adalah sebagai aspirasi umat Islam untuk memberlakukan syariah sebagai asas Ius Constitum tidak lain merupakan hak asasi sebagaimana dijamin pada pasal 29 UUDS 1945 dan juga sesuai amanat ART 18 deklarasi Universal.

Ironisnya materi hukum yang berlaku di Indonesia tidak di gali dari akar budaya hukum masyarakat indonesia yang berciri agamis, komunal, dan konkret malainkan hasil take over dari sistem hukum yang jelas-jelas telah menjajah bangsa kita yaitu hukum belanda yang berciri sekuler, individual dan abstrak. Uniknya lagi sistem tata hukum Indonesia masih mengakui keberadaan hukum adat dan hukum Islam sebagai sistem hukum yang lebih dahulu ada dari pada hukum barat.


Oleh : Ahmad Basori

Guru Sejarah SMA AL-Furqon, Mauk Kabupaten Tangerang

Aktivis Pelajar Islam Indonesia


Rabu, 15 Desember 2010

Syumuliatul Islam

“….pada hari ini telah Aku sempurnakan agama mu untuk mu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah aku Ridai Islam sebagai agama mu…”

(Al-Maidah: 3)

Ayat ini adalah wahyu terakhir(jumhur Ulama) yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW tepat pada pelaksanaan Haji Wada’, ketika Rasulullah menyampaikan wahyu ini dlam khutbahnya para sahabat mendengarkan dengan seksama, namun Abu bakar Assiddiq sahabat yang paling dekat dan paling mengerti Rasulullah malah menangis. Hal ini menimbulkan tanda Tanya bagi sahabat yang lainnya, sehingga seorang sahabatbertanya kepada Abu bakar berkenaan dengan sikapnya itu, lalu abu bakar menjawab “ Rasulullah tidak akan lama lagi bersama kita” .

Beberapa bulan setelah Haji Wada’ ini Rasulullah sudah mulai sakit dan akhirnya Wafat pada umurnya yang ke 63. Hal ini meninggalkan duka yang dalam bagi umat Islam dan kegoncangan yang sangat luar biasa, sehingga Umar Yang terkenal keras sewaktu mendengar kabar kematian Rasulullah mengatakan tidak akan segan segan membunuh orang yang mengatakan Rasulullah telah wafat.

Surah al Maidah ayat 3 ini telah memberikan sebuah “legalitas” akan kesempurnaan agama Islam baik sebagai Agama yang mengatur Ibadah ritual atau pun Islam sebagai suatu system social. Walaupun Al quran telah mengabarkan akan kesempurnaan Islam bukan berarti kita memahami Islam secara statis. Namun meski dipahami secara Dinamis karena dengan kedinamisan ber-Islam inilah akan kita temukan kesempurnaan Islam ini.

Dalam memahami Dinul Islam ini maka dapat kita klasifikasikan ajaran Islam ini sebagai berikut:

  • Aqidah : secara bahasa berarti, ‘Aqda, Ya’qudu, Aqdan yang berarti Ikatan. Aqidah membahas persoalan keyakinan seorang Hamba ( Rukun Iman)
  • Syariah: menurut bahasa berate jalan. Selanjutnya Syariah terbagi dalam 2 aspek, yaitu:

§ Ibadah ( Sholat, puasa, Zakat, Ibadah Haji)

§ MUamalah

ü Qanunun Khas (Perceraian, Nikah, mawaris….)

ü Qanunun ‘am ( Negara, jual beli…..)

  • Akhlak

Tingkah laku, perbuatan, sikap. Akhlak mahmudah(terpuji), Akhlak mazmumah (tercela).

Pengklasifikasian diatas hanya lah pemberian pemahaman sederhana kepada kita. Namun akan lebih baik lagi jika kita mengembangkannya, karena dengan demikian kita akan menemukan bahwa tidak ada suatu aspek pun dalam kehidupan ini yang tak di atur oleh Islam.

Dinul Islam tidak hanya mengatur Ibadah Ritual saja namun juga mengatur system social manusia. Dewasa ini, jika dicoba untuk merenungi diri maka akan terlihat perkerdilan dalam memahami ajaran Islam. Umat Islam hanya mengejawantahkan ajaran agama nya dalam bentuk ibadah ritual namun melupakan bahwa Islam juga sebuah system social.

Berkenaan dengan ini cendekiawan Islam berbeda sikap dalam menyikapinya. Sebagian dari mereka menganggap bahwa pengejawantahan ajaran Islam dalam system social cukuplah dengan mengambil “spirit/subtansi” nilai-nilai Islam tidak dalam bentuk labeling. Sehingga tak perlu menyebutkan “Negara Islam” namun cukup dengan menanamkan nilai nilai Islam dalam bernegara tersebut. Namun sebagian yang lain mengankap akan penting nya sebuah label Islam dalam sebuah tatanan bermasyarakat dan bernegara, ex(Khilafah)

Cendikiawan muslim tidak terlalu mempermasalahkan aspek aspek ibadah ritual, namun menimbulkan perdebatan panjang ketika memasuki ranah Islam sebagai suatu system social. Perdebatan ini wajar saja karena menggunakan perfektif yang berbeda dalam memahaminya. Namun satu hal yang perlu dicatat bahwa sebelum mengejawntahkan nilai-nilai Islam dalam suatu system social, baik secra subtansif ataupun labeling/formal ada dua hal yang mesti dilakukan,

Pertama,Dakwah stuktural: dakwah ini dilakukan oleh pemerintah dengan membuat perda perda yang bernuansa syariat Islam. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan dan membiasakan syariat Islam kepada umat Islam itu sendiri, ex memakai busana muslim. Maka peran politikus politikus Islam dalam menjalankan Dakwah ini sangat penting sekali.

Kedua, Dakwah Kultural: dakwah ini dilakukan oleh ulama, aktivis aktivis Islam ataupun para cendikiawan muslim dalam bentuk pengajian, mmbar mesjid, pelatihan, seminar dll. Maka PII (pelajar Islam Indonesia) sebagai organisasi yang concern membina pelajar memiliki peran yang sangat strategis dalam menanamkan Ideologi Islam kepada kaum muda Islam.

Kedua dakwah ini sangat penting dilakukan karena masih takutnya masyarakat dalam bersyariat bukan karena mereka anti dengan ajaran Islam tapi lebih kepada ketidaktahuan dan ketidakpahaman umat akan pentingnya hidup dalam naungan syariat Islam. Sehingga ketika dakwah ini telah berhasil mencapai tujuannya, maka aktivis Islam tidak perlu lagi “berteriak di tengah jalan” menunutut penerapan syariat Islam dalam system social. Tapi kerinduan bersyariat itu akan muncul dari Umat itu sendiri.

Sebagai catatan terakhir adalah ketika kita membahas Dinul Islam sebagai system social, maka hal ini akan selalu menimbulkan perdebatan panjang. Namun saya yakin, kita semua sebagai Umat Islam sepakat bahwa Dinul Islam adalah agama yang sempurna……. Islam Rahmatan lil ‘Alamin.

Allahu ’alam bishshawab…….

"Catatan Sederhana Ta'lim Ali PW PII Sumatera Barat

(Adel Wahidi SE.I, Rengga Satria, Efri Yunaidi, Robby Yunianto Utama MS)

Sekretariat PW PII Sumatera Barat"




Rengga Satria
( Sekretaris Umum PW PII Sumatera Barat 2009-2011)

Puasa 10 Muharram

PuaDari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah (bulan) Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib (lima waktu) adalah shalat malam.“[1].

Hadits yang mulia ini menunjukkan dianjurkannya berpuasa pada bulan Muharram, bahkan puasa di bulan ini lebih utama dibandingkan bulan-bulan lainnya, setelah bulan Ramadhan[2].

Mutiara hikmah yang dapat kita petik dari hadits ini:

- Puasa yang paling utama dilakukan pada bulan Muharram adalah puasa ‘Aasyuura’ (puasa pada tanggal 10 Muharram), karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukannya dan memerintahkan para sahabat radhiyallahu ‘anhum untuk melakukannya[3], dan ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang keutamaannya beliau bersabda,
يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Puasa ini menggugurkan (dosa-dosa) di tahun yang lalu“[4].

- Lebih utama lagi jika puasa tanggal 10 Muharram digandengankan dengan puasa tanggal 9 Muharram, dalam rangka menyelisihi orang-orang Yahudi dan Nashrani, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika disampaikan kepada beliau bahwa tanggal 10 Muharram adalah hari yang diagungkan orang-orang Yahudi dan Nashrani, maka beliau bersabda,
فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ

Kalau aku masih hidup tahun depan, maka sungguh aku akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram (bersama 10 Muharram).” [5]

- Adapun hadits,
صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ صُومُوا قَبْلَهُ يَوْماً أَوْ بَعْدَهُ يَوْماً

Berpuasalah pada hari ‘Aasyuura’ dan selisihilah orang-orang Yahudi, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.“[6], maka hadits ini lemah sanadnya dan tidak bisa dijadikan sebagai sandaran dianjurkannya berpuasa pada tanggal 11 Muharram[7].

- Sebagian ulama ada yang berpendapat di-makruh-kannya (tidak disukainya) berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja, karena menyerupai orang-orang Yahudi, tapi ulama lain membolehkannya meskipun pahalanya tidak sesempurna jika digandengkan dengan puasa sehari sebelumnya[8].

- Sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan puasa tanggal 10 Muharram adalah karena pada hari itulah Allah Ta’ala menyelamatkan Nabi Musa álaihis salam dan umatnya, serta menenggelamkan Fir’aun dan bala tentaranya, maka Nabi Musa ‘alaihis salam pun berpuasa pada hari itu sebagai rasa syukur kepada-Nya, dan ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar orang-orang Yahudi berpuasa pada hari itu karena alasan ini, maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ

Kita lebih berhak (untuk mengikuti) Nabi Musa ‘alaihis salam daripada mereka“[9]. Kemudian untuk menyelisihi perbuatan orang-orang Yahudi, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk berpuasa tanggal 9 dan 10 Muharram[10].

- Hadits ini juga menunjukkan bahwa shalat malam adalah shalat yang paling besar keutamaannya setelah shalat wajib yang lima waktu[11].

***

Penulis: Ustadz Abdullah Taslim Al Buthoni, M.A.
Artikel www.muslim.or.id









[1] HSR Muslim (no. 1163).
[2] Lihat keterangan Syeikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin dalam Syarhu Riyadhis Shalihin (3/341).
[3] Dalam HSR al-Bukhari (no. 1900) dan Muslim (1130).
[4] HSR Muslim (no. 1162).
[5] HSR Muslim (no. 1134).
[6] HR Ahmad (1/241), al-Baihaqi (no. 8189) dll, dalam sanadnya ada perawi yang bernama Muhammad bin Abdurrahman bin Abi Laila, dan dia sangat buruk hafalannya (lihat Taqriibut Tahdziib hal. 493). Oleh karena itu syaikh al-Albani menyatakan hadits ini lemah dalam Dha’iful Jaami’ (no. 3506).
[7] Lihat kitab Bahjatun Nazhirin (2/385).
[8] Lihat keterangan Syeikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin dalam as-Syarhul Mumti’ (3/101-102).
[9] Semua ini disebutkan dalam HSR al-Bukhari (3216) dan Muslim (1130).
[10] Lihat keterangan syaikh Muhammad al-Utsaimin dalam Syarhu Riyadhis Shalihin (3/412).
[11] Lihat kitab Bahjatun Nazhirin (2/329).

Sabtu, 11 Desember 2010

PKS;Tidak Tertarik Berkonfederasi

Beberapa waktu yang lalu saya sempat membaca berita ( Padang Ekspres 6 Desember 2010 ) perihal ketidaktertarikan Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) untuk membetuk konfederasi dengan parpol lain menyusul pemilu 2014 mendatang. Hal ini membuat kita teringat kembali mengenai isu konfederasi parpol yang diusulkan Partai Amanat Nasional (PAN ) beberapa waktu yang lalu.

Usulan konfederasi partai muncul setelah adanya wacana untuk menaikkan ambang batas persyaratan minimal untuk mendapatkan kursi di parlemen ( Parliamentary Threshold/PT ) dari 2,5% menjadi 5%.

Menurut PAN, konfederasi partai bertujuan untuk menyederhanakan jumlah partai politik dan juga untuk menampung ke sia-siaan suara partai yang tidak lolos parlementy treshold. (PT). Partai Demokrat mengusulkan hal yang sama dengan nama berbeda yaitu asimiasi parpol, sedangkan Golkar memakai istilah Fusi Politik seperti yang terjadi 1973

Penyederhanaan partai dipandang dari sudut efektivitas dan efisiensi perlu dilakukan untuk mengurangi biaya politik, mengingat sistem multi partai yang kita anut sekarang ini memiliki tingkat keborosan cukup tinggi yang notabenenya ongkos tersebut menggunakan uang rakyat. Serta untuk menghindari menjamurnya parpol lantaran uang atau kelatahan terhadap trend mendirikan parpol

Akan tetapi disisi lain, konfederasi parpol juga memiliki kelemahan. Konfederasi dinilai dapat mengekang hak individu untuk berekspresi dalam bidang politik yang berarti akan bertentangan dengan UUD 1945 pasal 28.

Terlepas dari semua itu, saya mendukung sikap PKS yang tidak ikut menggarap (berkonfederari dengan) parpol lain. Disatu sisi, barangkalai keputusan PKS ini akan dianggap ingin menang sendiri dan tidak peduli terhadap kesatuan umat islam di indonesia (PKS masih berasaskan Islam), mengingat adanya tuntutan dari berbagai pihak untuk menyatukan kekuatan islam. Seperti dari wakil Ketua umum PBNU Slamet Efendi.

Dalam sejarah politik Indonesia, belum ditemukan adanya partai yang bergabung dengan inisiatif sendiri. Adapun pengabungan partai yang terjadi lebih kepada “paksaan” dari pemerintah seperti lahirnya PDI dan PPP di zaman orde baru. Kisah “pisah ranjang” parpol lebih sering terjadi daripada penggubungan partai. Setelah Pemilu 1955, beberapa komponen umat islam keluar dari Masyumi dan membentuk partai sendiri, baru-baru ini adanya partai Barisan Nasional (Barnas) yang didirikan oleh pendiri Partai Demokrat juga menunjukkan bahwa dari dulu sampai era “reformasi “ini perpecahan parpol senantiasa terjadi.

Hal ini tidak terlepas dari besarnya kepentingan pribadi mengalahkan kepentingan bersama. Melihat hal ini, jika PKS menghabiskan sebagian energinya untuk menggarap konfederasi maka saya percaya bahwa energi tersebut hanya akan sia-sia. Dan tidak akan memberikan efek yaang besar terhadap kesuksesan pemilu 2014.

Disamping itu, jika kita mau jujur, PKS adalah satu-satunya partai yang masih memiliki ideologi serta memiliki pemilih yang jelas dan kader yang “patuh” kepada pemimpin partai. (PDIP yang mengaku partai ideologis sudah mulai pudar ideologinya dan sudah mengarah pada politik popular). Idoelogi yang dimaksudkan disini bukanlah terbatas pada asas partai, seperti Religious, Pancasila dsb. Akan tetapi lebih kepada ciri khusus dalam berpolitik yang membedakannya dengan partai lain.

Ideologi PKS serta ciri khusus yang melekat padanya seyogyanya mesti di “adaptasi”kan dengan lingkungan konfederasi (jika konfederasi terbentuk), yang otomatis membuat ciri tersebut menjadi tidak “pure”. PKS akan kehilangan identitasnya dan bukan tidak mungkin, kader yang terkenal “patuh” akan tidak lagi bersama dengan PKS di jalur politik.Alih-alih menambah suara partai, malah akan memicu kader meninggalkan partai., yang selama ini menjadi tulang punggung dan mesin politik partai. Hal ini pernah terjadi setelah kebuntuan komunikasi PKS dengan Cepres Jusuf Kalla (JK), Sehingga terbentuknya Foruk Kader Peduli (FPK)

Lalu bagaimana dengan kekuatan Islam?

Di zona abu-abu yang sarat dengan kepentingan ini (politik) para elit masih sulit untuk melepaskan kepentingan pribadi dan kelompok masing-masing kendatipun kita sama-sama bersepakat akan pentingnya persatuan umat.

Kesatuan Imamah merupakan suatu cita-cita yang setiap muslim harus mendukung dan mengusahakan ketercapaiannya, hanya saja untuk kondisi saat ini berkonfederasi bukanlah pilihan terbaik. Pun demikian, tidak berkonfederasi juga tidak menutup kemungkinan untuk bekerjasama dalam kebaikan.

Akan tetapi untuk menjaga aspirasi umat tetap dapat diserap walaupun partai pilihannya tidak lolos PT, parta-partai Islam mesti senantiasa menjaga silaturrahim (lebih daripada hanya berkunjung saat lebaran, bersalaman setelah selesai rapat/shalat dsb), saling berbagi informasi mengenai keadaan umat yang sesungguhnya.



Efri Yunaidi

Bukan Pengamat politik dan Bukan Aktivist Parpol

Jumat 9 desember 2010

Kamis, 25 November 2010

Indonesia Terima Hibah Hampir Rp 8 Triliun untuk Pendidikan

Indonesia mendapatkan hibah dari beberapa negara untuk pendidikan. Dalam lima tahun ke depan, komitmen hibah dari pemerintah berbagai negara seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Australia. Nilainya mencapai hampir Rp 8 Triliun.

Belum lagi adanya tawaran beasiswa pendidikan dari China, New Zealand, dan negara-negara di Timur Tengah. Demikian disampaikan Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh di Jakarta, Jumat (19/11/2010).

Menurut Nuh, bantuan dari luar negeri itu digunakan untuk membantu peningkatan layanan pendidikan di jenjang pendidikan dasar, menengah, hingga perguruan tinggi. Selain itu, juga untuk memperkuat riset dalam bidang sains dan teknologi.

Nuh mengatakan, Indonesia juga menyediakan beasiswa bagi warga negara asing untuk bisa belajar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Sumber: Kompas.com


http://pelajar-islam.or.id/berita/pendidikan/indonesia-terima-hibah-hampir-rp-8-triliun-untuk-pendidikan.html

Rabu, 24 November 2010

Mr.OBAMA; Ini Tuntutan Kami!!

Mr.OBAMA; Ini Tuntutan Kami!!

Kedatangan Obama ke indonesia, rabu 9 november 2010 sampai kamis 10 November 2010 menimbulkan prokontra. Sebagian pihak menolak kedatangan presiden negeri paman sam tersebut lantaran “kelakuan” negeri adi daya itu terhadap umat islam, baik di palestina,afganistan dan di tempat lain. Bahkan seorang teman bercerita, sewaktu dia sedang shalat di salah satu mesjid kampus di padang, dia mendengar kajian yang mengutip sebuah hadits riwayat Ahmad yang mengizinkan eksekusi terhadap kafir harbi seperti Obama.

Di pihak lain ada yang membolehkan kedatangan Obama ke Indonesia. Mereka berpendapat bahwa Obama adalah tamu Indonesia, yang dengan harapan Obama dapat mejadi lebih baik setelah kepulangannya dari Indoneisa.

Pada kenyataannya Obama tetap berada di Indoensia dan melaksanakn agenda nya dan bahkan sempat memberikan kuliah umum di salah satu universitas.

pulang kampung nih…sate enak ya…” salah satu cuplikan obama dalam kuliah umum tersebut.

Terlepas dari pro dan kontra kedatangan Obama ke Indonesia. Dengan melihat rekam jejak negeri paman sam tersebut, ada 5 hal yang patut kita tuntut kepada Obama selaku nahkoda AS.

Pertama; Jangan Menjadikan Teroris Sebagai Alat Penjajahan.

Propaganda teroris sudah menjadi alat bagi AS untuk dapat masuk dan mengintervensi suatu negara, hal ini sudah berlangsung semenjak tragedi 11 September. Bahkan mantan Presiden Bush dengan slogan nya menantang semua negara yang tidak mau ikut serta dalam melawan teroris “ if you are not with us, you against us” untuk melawan teroris di seluruh dunia.

Padahal, kalau kita coba lihat kejadian 9/11 tersebut. ZA Maulani dalam buku Mengapa Barat Memfitnah Islam, jelas mengungkapkan konspirasi US sendiri dalam merobohkan WTC pada saat itu. Salah satunya adalah kenyataan bahwa tidak ada satupun yahudi yang masuk kantor pada hari naas itu.

Bahkan dalam salah satu penelitian ilmiah mayoritas rakyat Amerika tidak percaya dengan isu terorisme 11 september 2001, Usama, dan sebagainya itu. AM Hendropriyono menuliskan bahwa terorisme berlaku pada setiap negara dan agama (lihat : Terorisme ;Fundamentalisme Kristen, Yahudi dan Islam;Kompas.2009)

Kedua; Menarik Pasukan AS Di Afghanistan.

Afganistan merupakan salah satu negara yang menjadi korban isu terorisme Amerika. Melalui “niat” memberantas pasukan taliban, Amerika menacapkan kukunya pada pemerintahan Afganistan di bawah presiden Hamid Karzai.

Sampai sekarang pasukan Amerika masih berada di Afgan, dan menjadi “Hidden Boss” bagi negeri tersebut. Dan bahkan Taliban sempat menuding barat ( Amerika ) turut campur dalam membatalkan hasil pemilu putaran kedua di Afgan, karena dinilai merugikan Amerika.

Ketiga; Hentikan Dukungan AS Terhadap Israel (Yahudi),

Yahudi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Amerika Serikat. Majalah Sabili pernah membahas keterkaitan yahudi dengan pemilihan presiden Amerika. Dijelaskan tidak akan ada calon presiden amerika yang akan terpilih jika tidak mendapat dukungan dari lobi yahudi AIPAC ( american israel public affair committee). Tanpa ada dukungan AIPAC mustahil seseorang kan terpilih menjadi presiden amerika.

Dengan mendukung Israel, amerika sebenarnya memainkan standar ganda terhadap Umat Islam dan Palestina khususnya. Membunuh warga Palestina dengan dalih keselamatan warga Yahudi dan membiarkan Israel merampok tanah palestina dengan alasan yang tidak masuk akal.
Jika Amerika benar-benar ingin menciptkan kedamaian di timur tengah maka, Amerika mesti melepaskan dukungan yang tidak berimbang tersebut kepada Israel. Dan memposisikan diri sebagai komponen netral yang ingin menciptakan kedaiaman di dunia.

Perdamaian tersebut tidak akan tercapai jika Amerika, masih memainkan standar ganda terhadap konflik umat islam dan Israel.

Keempat; Menghentikan Tekanan Terhadap Irak,

Keberadaan Amerika di irak dengan malakukan invansi dan penaklukan terhadap pemerintahaan Saddam Husein. Penaklukan Irak oleh Amerika di latar belakangi dengan tujuan untuk memusnahkan senjata pemusnah massal Irak. Kendatipun sampai saat ini tidak pernah ditemukan senjata tersebut.

Terkait dengan penaklukan irak, ZA Mauliani dalam bukunya “Mengapa Barat Memfitnah Islam”. Menujukkan bukti pendudukan Amerika terhadap Irak bukan atas alasan senjata pemusnah massal tetapi atas dasar ingin menguasai minyak. Bahkan Bush senior sudah sejak lama ingin menaklukan Irak untuk mengambil minyaknya. ( ZA.Maulani;Mengapa Barat Memfitnah Islam )

Kendatipun sudah berlangsung lama dan Obama sudah berniat untuk menarik pasukannya dari Irak ( pasukan Amerika akan ditarik semuanya pada awal 2011). Tetapi tekanan terhadap Irak masih tetap berlangsung. Amerika masih menjadi koboi yang mengendalikan kuda pemerinthaan Irak.

Jika ada yang menonton Green Zone, maka kita akan melihat bagaiaman Zuhaidi ( boneka Amerika ) ingin dinobatkan menjadi presiden.

Kelima; AS Harus Bertanggung Jawab Terhadap Kerusakan Lingkungan

Amerika merupakan salah satu negeri industri terbesar, pemakai minyak bumi terbesar untuk menggerakkan ekonomi nya. Pemakaian Minyak bumi yang besar akan menyumbang karbon yang besar pula.

Dengan kenyataan ini, Amerika mesti bertanggung jawab atas sumbangan karbon mereka.
Dari pantauan satelit terra, ilmuwan amerika sendiri menyatakan bahwa tingkat polusi tertinggi berada di amerika. Berdasarkan pengamatan dari maret hingga desember 2000, terlihat jelas bahwa udara di kawasan udara Amerika Utara, Selatan, dan Amerika Serikat dipenuhi warna merah. Hal ini menandakan bahwa karbon monoksida yang ada di amerika telah membentuk awan pekat.

The Air Resources Board lokal memperkirakan bahwa polusi udara menyebabkan 9.200 kematian prematur per tahun di California.

Amerika di bawah pimpinan Obama seyogyanya menempatkan diri pada posis netral yang tidak berperan ganda dalam setiap permasalahan. Amerika juga tidak boleh melakukan intervensi dan ikut campur terhadapa urusan negara lain.


Efri Yunaidi

Sorry gan,, tuntutan ane ambil dari sini :
http://berita.liputan6.com/ibukota/201011/305523/Massa.PPI.Tuntut.Lima.Poin.kepada.Obama

Selasa, 23 November 2010

Sedikit Cerita

Awal kisah, Saya ikut Basic Training PII secara tidak sengaja awal tahun 2003, di SMK Kosgoro Payakumbuh.

Keikutsertaan saya pada kegiatan tersebut adalah atas perintah pembina OSIS MTsN Limbanang, pada waktu itu Dra.Zuriati. Kebetulan saya ketua OSIS. “ Ko ketua OSIS paralu ikuik ko Latihan Dasar Kepemimpinan Pelajar Islam Indoensia, awak lai sedang libur pulo “ ibuk zur berdomisili di payakumbuh sehingga bahasanya adalah bahasa “pasa”.

Setelah Basic Training, satu hal yang penting, kendatipun saya termasuk peserta termuda dari 4 orang peserta kelas 2 MTsN, tapi saya ketua Members Group. Diantara anggotanya adalah Widia Ningsih ( Bendum PW PII 2005-2007 ). “ Ni wid tu anggota ambo tu kawan-kawan, baa ka baa ambo ketua nyo tu mah”

Bekal inilah yang saya gunakan untuk mengkritisi sekolah melalui mimbar kultum sebelum shalat zuhur dan mendemo kepala sekolah karena tidak mau mnegabulkan keinginan kami untuk menjenguk teman yang sakit, walaupun pada akhirnya dapat dipatahkan dengan mudah oleh pak kepsek. ( Ketika aktif di PD PII tahun awal 2005, saya mengetahui kalau kepsek MTsN kami adalah KB PII dan Ketua Yayasan Training College ( TC ) yang menjadi sekretariat PD PII Payakumbuh/50 Kota dari “dahulukala“ sampai sekarang)

Adapun yang ingin saya bagi pada kesempatan adalah kemerasaberuntungan saya telah belajar di wadah ini.

Oktober 2004 saya terpilih menjadi Ketua Umum PD PII Payakumbuh 2004-2005 menggantikan Febri Setiawan. Yang ber efek kepada meningkatkan tingkat popularitas saya di sekolah dan dunia ke aktivisan pelajar di Kota Payakumbuh J.

“ o iko nan Efri Yunaidi ketua PII tu ” suatu ketika seorang alumni organisasi lain berujar.

November 2004, saya mengikuti Intermediate Training PII di Panyalaian X koto yang diadakan oleh PD PII Kota Padang Panjang. Diantara Instrukturnya pada waktu itu adalah Yudi Helfi, Ezi Fitriana, Arfendri, Asmayenti,Riko Putra, Tomi Man Bayoe dan Adel Wahidi.

Diantara materi yang berkesan pada waktu itu adalah bagaimana menyusun Action Plan setelah training dengan menggunakan analisis SWOT. Analisi SWOT ? a lah ko?

Akhir November 2004, Kami mengadakan TC PD PII Payakumbuh/50 Kota yang diikuti oleh pengurus baru dan difasilitasi oleh utusan PW PII Sumatera Barat yaitu Adel Wahidi dan Meiriza.

Pelajaran yang masih sangat saya ingat adalah mengenai dasar Management yang terdiri dari Techincal skill, Human Relationship Skill, Team Work Building Skill, Conseptual Skill dan yang kedua adalah cara menetapkan tujuan dengan SMART ( Spesific, Measurable, Achievable, Realistic, serta memiliki skala waktu pencapaian yang jelas ). Senang rasanya bisa mengetahui hal-hal tersebut, yang memang tidak diajarkan disekolah.

Oktober 2010, saya kuliah di UNAND jurusan Teknik Industri, semester 7. Salah dua mata kuliah yang saya ambil adalah Manajemen Strategik ( kawan di kampus sering menyebutnya Manstra ) dan Analisis Perencangan Perusahaan ( APP ). Dan secara mengejutkan, materi-materi tersebut kembali saya jumpai dalam 2 mata kuliah tersebut.

Analisis SWOT dan Dasar Management saya temukan pada mata kuliah Manajemen Strategik. Sedangkan cara menentukan tujuan ( SMART ) saya temukan pada mata kuliah Analisis Perancangan Perusahaan ( APP ). Mata kuliah yang memang hanya bisa diambil setelah meluluskan beberapa mata kuliah wajib lainnya yang terkait. Saya tidak menyangka materi-materi yang saya pelajar di PII ternyata baru saya pelajari di semester 7 perkuliahan. Kendatipun tak bisa dibantah, materi kuliah lebih didukung dengan teori-teori lain yang menyertainya.

Inilah sedikit yang bisa saya tuliskan dengan serampangan, Saya beharap rekan-rekan juga menjumpai hal seperti itu!

Ditulis Senin,Setelah kuliah shift 4 sebelum maghrib!sadang panek bana ko ha!

Efri Yunaidi

Ma Nan Alun Advanced segera Advanced, lain pulo pelajarannyo!

Sabtu, 20 November 2010

TRADISI INTELEKTUAL ORGANISASI ISLAM DAN MESJID

Reportase 2 : Ta’lim Ali Mingguan

Minggu ,14 Noveber 2010

Secretariat PWPII SUMBAR

Jln Gunuang Pangilun depan Mtsn Model

Tema : TRADISI INTELEKTUAL ORGANISASI ISLAM DAN MESJID

( Adel Wahidi, Efri Yunaidi, Robby Yunianto Utama MS, Hamda, Fikri Asyhari, Rengga Satria, Dan Nasrullah )

Reportase ini merupakan kelanjutan dari Ta’lim Ali sebelumnya ( Jumat 12/11/2010 ) yang bertema seputar tradisi intelektual dan harapan PII SUMBAR untuk kembali memperhatikan dan mempertahankan trtadisi yang hampir terlupahkan.

Kembali saya menukuhkan apayang disampaikan Efri Junaidi ( Ketua Umum PW PII SUMBAR ) pada reportasenya bahwa Sejarah mencatat dan tak terbantahkan, bahwa tidak ada suatu “keluarbiasaan” yang ada/berawal dari luar biasa kemudian tumbuh menjadi sangat luar biasa, tidak ada yang sesuatu yang besar berawal besar dan tetap besar. Akan tetapi semuanya berawal dari biasa dan dengan kuantitas yang tidak besar.

Tradisi intelektual ( seperti : baca, tulis, diskusi ) yang terwariskan ( menjadi budaya ) akan membentuk lingkungan kondusif untuk berkarya, sehingga siapa saja yang ingin berkarya patut membudayakan dan membiasakan tradisi intelektual dan keilmuan dalam setiap aktivitasnya.

Pertemuan ta’lim pada kesempatan ini dimoderatori saya sendiri yang sebelumnya di tugasi Adel Wahidi selaku mu’lim untuk mencari di beberapa sumber tentang organissi islam yang kuat tradisi intelektualnya. Jadi memang pada kesempatan ini Adel ingin membedah beberapa tradisi intelektual yang dipertahankan oleh beberapa organisasi islam.

Masuk ada tema yang akan di bahas, Efri Junaidi memulakan dengan sedkit paparan tentang tradisi intelektual namun beliau mengutakan lebih kepada sisi ketokohan, salah satunya beliau menyebut tokoh filosof bernama Al- Razi dengan hafalan al- quran sebagai tradisinya.

Kalau berbicara tentang organisasi islam yang kuat traddisi intelektualnya dan punya basis gerakan maka pandangan kita tertuju pada Ikhwanul Muslimin. Setiap lini dari kehidupan masyarakat sudah merasakan keberdaannya baik di bidang politik, ekonomi, akademisi , pertahanan dan sebagainya. Dan tentu kita bertanya apa yang menjadi rahasianya?

Tak lain dan tak bukan keberhasilan ikhwanul muslimin adalah bla dari bermula dari halaqoh ( kelompok kecil) yang selalu mempertahankan halaqoh tersebut sebagai tradisinya dan dai halaqoh tersebut juga ia mempertahan tradisi lain seperti baca, tulis, menghafal, diskusi dan sebagainya.

Halaqoh tumbuh menkadi beberapa halaqoh dan kemudian menjadi harokah (gerakan islamiah yang komprehensif ). Namun kuantitas dari harokah tersebut bukanlah target keberhasilan ikhwanul muslimin tetapi kualitas semua pengikutnya adalah standarnya dan bagaimana mempertahankan kualitasnya .

Pernah suatu saat , tahun 1960-an mendorong harokah ini untuk menganut system elitism yaitu mengisolasi muta’arobbi dari masyarakat karena pada saat itu dengan tekanan-tekanan yang ada tidak mungkin dilakukan tarbiah seperti biasanya. Sebagaimana di utaraka Fathi yakan dalam bukunya “ ISLAM ERA GLOBAL “ bahwa harokah pada waktu itu menghadapi tekanan-tekanan yang melampaui batas. Para pemimpinnya digiring ketiang –tiang gantungan. Dan dalam keadaan terbelenggu aktivisnya digiring ke penjara-penjara dan tempat eksekusi. Sehingga mengisolasi mutarabbi adal solusi terakhir pada waktu itu karna tidak memungkinkan bagi muta’arabbi untuk belajar ditengah masyarakat yang mempengaruhinya dengan suasana seperti itu.

Dan yang terakhir bahwa, dalam organisasi islam ( ikhwanul Muslimin ) tersebut yang tak pernah ditinggalkan dari tradisi intelektualnya adalah mesjid. Seperti halnya di Paletina yang merupakan Negara yang tak pernah lepas dari tekanan dan kecaman yahudi laknatullah, yang menjadikan mesjid sebgai temapat yang pertama kali di datangi oleh para perintis gerakan islam. Mereka kembali mengidupkan mesjid yang mendasar dalam islam. Nilai-nilai spiritual yan didapat dari mesjid kemudian di transfer ke sekolah-sekolah, perguruan tinggi dan masyarakay umum. Mesjid tidak lagi sekedar tempat shalattetapi menjadi lembaga-lembaga pemudadan tempat perkumpulan pemuda baik dari SMA maupun Dari sekolah dasar.

Jadi itulah seputar pembicaraan dalam kesempatan ta’lim ali tersebut. Terlepas dari beberapa tradisi intelektual seperti baca, tulis dan diskusi, Adel wahidi yang menjadi mualim ali mencoba menjadikan “mesjid” sebagai sentral pembahasan pada waktu itu dan beliau mengaskan organisasi islam yang hilang dari basisnya atau tidak memiliki basis lagi disebabkan salah satunya adalah jauh dari mesjid dan tidak menjadikan mesjid sebagai sentral kegiatan.

Panjang cerita, saya ingin menyimpulkan dengan dua kata sebagai akhir reportase ini yaitu “ KEMBALI KE MESJID “




Robby Yunianto Utama MS

Senin, 15 November 2010

Inikah Menara Gading?

Dulu diawal tahun pertama kuliah di kampus terbaik diluar jawa ini, september 2007, rektor kami yang Profesor senantiasa menyemangati kami.

Anda beruntung bisa masuk ke universitas ini, dari 22.000 calon mahasiswa yang mendaftar, hanya sebagian kecil yang dapat diterima di universitas ini dan anda adalah yang sebagian kecil itu. Kalau anda baca koran tempo bulan mei, anda akan lihat bahwa universitas kita ini adalah universitas terbaik diluar jawa. Dan anda beruntung bisa berada disini. Disini semua fasilitas kami lengkapi agar anda dapat menuntut ilmu dengan baik, asrama sudah kita sediakan, target kita pada saatnya nanti semua mahasiswa baru tinggal diasramacobalha anda tanya, tidak ada univeristas hebat di dunia ini yang tidak punya asrama.” Kira-kira begitulah sedikit dari rektor diantara banyak yang lain yang disampaikannya.

Mahasiswa baru senang hatinya. Menuntut ilmu di Universitas Terbaik di Luar Jawa dengan kemampuan alumni yang sangat baik.

Di lain kesempatan, Dosen kami yang Doktor juga bercerita mengenai hebatnya kampus ini.

Kampus ini seharusnya menjadi Top Of Excellence, tempat dimana ilmu berkembang, dipelajari dan diajarkan. Sehingga kampus seyogyanya menjadi contoh Excellence. Orang-orangnya excellence, sistem yang dipakai excellelnce, gedungnya excellence. Semuanya. Karena ilmu berkembang disini.” Kira-kira begitu pesan dosen kami di sela-sela perkuliahan yang disampaikannya.

Mengebu-gebu semangatnya mahasiswa untuk menjadi top of excellence.

Universitas terbaik di luar jawa ini, terletak di atas bukit. Bukik Karamuntiang kecek urang. di sisi kiri dan kanan bukit ada perkampungan masyarakat. jika menghadap kampus dari pasar baru, maka ada Batu Busuak di sebelah kiri dan limau manih di sisi kanan. Kalau ada yang masih ingat perkataan pembina asrama yang doktor “ Di katiak Kampus ko batu busuak tu ha

Di lain kesempatan, saya ikut dalam sebuah survey mengenai preferensi masyarakat terhadap media massa untuk Kota Padang yang diadakan oleh sebuah lembaga survey nasional. Ada beberapa kelurahan terpilih yang masyarakatnya menjadi sample penelitian ini. Salah satunya adalah batu busuak, dan dikarenakan jarak tempat tinggal saya yang tidak begitu jauh dari lokasi, maka saya ditempatkan di batu busuak. Batu busuak di bawah katiak kampus ko.

Dari sini saya tahu bahwa di batu busuak itu masyarakatnya, baik tua maupun muda ( yang menjadi sampel) tidak ada yang membaca media cetak/elektronik (media online) sekali sehari. Jika ditanya mengenai frekuensi, jawabnya hanya “kadang-kadang bana nyo diak”, serta tidak ada koran yang masuk ke lokasi tersebut secara berkala.

Kalau boleh, dengan tingkat validitas yang sangat rendah, saya ingin sampaikan bahwa sangat kurang arus informasi disana, sangat kurang media informasi berkunjung ke sana. Batu busuak katiak Kampus ko. Di samping top excellence, tempat teori pembangunan ekonomi dan pencerdasan masyarakat berkembang pesat.

September 2009, terjadi gempa di Sumatera Barat, ada yang bilang itu adalah G30S. Kerusakanya amat parah, banyak perempuan menjadi janda, anak-anak menjadi yatim dan atau piatu. Banyak orang berdatangan, baik dari provinsi lain atau bahkan juga dari negara lain. Ingin membantu maksudnya.

Kampus saya juga turun tangan, BEM nya mengklaim telah menyalurkan bantuan lebih dari 400 juta- koq di balian ka panjaik bara banyak tu yo ?-, begitu juga dengan elemen lainnya mendirikan pusat bantuan dan konsultasi bangunan aman gempa, sampai sekarang.Hebat.

Tapi kalau boleh mengkalkulasikan, dari hampir dua ribu orang-orang excellence di dalamnya, berapa orang yang memanfaatkan ke excellenannya, yang memanfaatkan IPK 3,73 untuk G30S.

Singkat cerita, hari ini 15 November 2010. H-1 Idul adha 1431 H. Kali ini terjadi perbedaan waktu shalat idul adha, ada selasa, 16 nov dan ada yang shalat hari rabu 17 November. Barusan tema saya bercerita “ awak bisuak ado juo kuliah baru, fisika” , seorang teman yang lain menambahkan, “ kabanyo anak 2010 hari rabu ado yang praktikum shift 1 ( 8.30 WIB)

Barusan di fb ada yang nulis status “ kuliah juo kamis kiro nyo “. Luar biasa semangat keilmuan kampusku ini.

Apa sudah tidak ada lagi ruang dalam kepala kita untuk “Manusia?”, apa terlalu besar ukuran fisika itu sehingga otak kita terasa begitu penuh olehnya? Apa terlalu penat tubuh kita ini karena menghitung jumlah mol dalam suatu zat, sehingga sesampai kita dirumah langsung tidur dan tak kuat untuk melihat sekitar kita?

Barangkali kembali kita ingat saja apa yang ditulis Umar Shihab, bahwa tujuan pendidikan itu salah satunya adalah untuk memanusiakan manusia. Semuanya bermuara kepada manusia, dan digunakan untuk kemudahan dan kesejahteraan manusia.

Antahlah!


Efri Yunaidi