Komunitas Pembelajar

Pengurus Wilayah

Pelajar Islam Indonesia ( PII )

Sumatera Barat

Gedung Student Centre Jln.Gunung Pangilun Padang ( Depan MTsN Model Padang)

Search

Minggu, 13 Maret 2011

Dunia Ibarat Sekolah

Dunia ibarat sekolah merupakan salah satu sub bagian dari BAB Kematian dan Kehancuran dari buku Murtadha Muthahhari (MM) berjudul Keadilan Ilahi ( Asas Pandangan Dunia Islam), Murtadha Mutahari menulis bagian ini terkait dengan adanya orang-orang yang mencela dunia dan merasa tidak ada manfaat hidup di dunia dan dunia telah menipu manusia, barangkali juga menganggap Allah tidak adil menempatkan manusia di dunia dengan segala konsekuensinya.


Menurut MM, dalam kaitanya dengan akhirat, dunia merupakan tempat untuk mempersiapkan kehidupan akhirat tersebut, dunia merupakan fase persiapan, pelatihan dan penyempurnaan manusia. Dunia ini ibarat tingkat persiapan di sekolah dan perguruan tinggi bagi pelajar dan mahasiswa.


Di kisahkan dalam Nhaj Al Balaghah, bahwa ada seorang lelaki menemui Ali bin Abi Thalib ra*. Lelaki itu mulai mencela dunia karena memperdaya manusia, merusak dan menipu serta dunia berbuat jahat padanya.


Kemudia Ali ra, menjawab “ sesungguhnya engkaulah yang tertipu oleh dunia, bukan dunia yang menipumu. Engkaulah yang menganiaya dunia bukan dunia yang menganiayamu. Dunia akan jujur pada siapa saja yang memperlakukannya dengan jujur ;ia adalah sarana kesembuhan bagi siapa saja yang mengetahui hakikatnya . Dunia adalah tempat ibadah para kekasih Allah SWT.Mushallah para malaikat Allah, tempat turunya Wahyu Allah dan tempat berniaga para wali Allah.


Selanjutnya MM mengutip firman Allah, “ Dialah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian, siapakah diantara kalian yang paling baik amalnya .” QS: Al Mulk [67] :2


Pengujian Allah atas manusia ini bertujuan untuk mengaktualisasikan semua kesiapan dan kapasitas manusia. Dan aktualisasi ini merupakan bagian dari proses pendewasaan dan penyempurnaan manusia. Dengan demikian pengujian Ilahi tersebut dimaksudkan untuk menyingkapkan semua ciri khas manusiawi dari persembunyian potensialitas dan kesiapan ke lapangan aktualitas dan kesempurnaan. Ia merupakan pengujian untuk menambah bobot bukan untuk menakarnya.


Dengan demikian, QS 67;2 telah menjelaskan bahwa pada dasarnya dunia merupakan tempat pendidikan, persiapan, dan pengembangan potensi dan kapasitas manusia.




* MM menulis Imam Ali as.

Efri Yunaidi

Masih Sikolah