Komunitas Pembelajar

Pengurus Wilayah

Pelajar Islam Indonesia ( PII )

Sumatera Barat

Gedung Student Centre Jln.Gunung Pangilun Padang ( Depan MTsN Model Padang)

Search

Senin, 23 Juni 2008

Penjara Manusia

F-ree Empat Penjara Manusia
Setidaknya ada 4 penjara bagi manusia yang mengunngkungnya sehingga ia tidak dapat menuju kemajuan yaitu materi, alam, sejarah dann masyarakat, adapun penjelasan dari ke-empat hal ini adalah bersifat global bukan dengan maksud mengingkari pengaruhnya terhadap hidup dan kehidupan masusia akan tetapi ini bertujuan bahwa manusia dapat melampaui ke-empat penjara tersebut dan menuju kemajuan dan kemakmuran
Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia merupakan fenomena alam, fenomena fisis, fenomena historis dan fenomena yang diciptakan oleh lingkungan sosialnya. Oleh karena itu jika manusia hidup dalam suatu komunitas tribal maka ia pun akan menjadi masyarakat tribal, hal ini bukan karena manusia itu ingin jadi masyarakat tribal tetapi karena nilai, dan kekuatan politis, sosial, ekonomi , etnis masyarakat tribal telah membentuk mereka menjadi manusia yang memiliki gaya hidup tribal pula. Masyarakatlah yang bertanggung jawab terhadap mereka, apakah mereka akan menjadi manusia tribal atau tidak.
Begitu juga dengan masyarakat yang nomaden ( hidup berpindah-pindah ), hidup nomaden bukanlah pilihan mereka melainkan kondisi ekonomi dan sosial lah yang menuntuk mereka untuk hidup nomaden.
Begitu juga dengan para narapidanan yang berwatak keras, hal ini disebabkan oleh lingkungan penjara yang memang keras.
Tetapi mengenai kenyataan ini ada hal yang harus dipahamai bahwa manusia dalam perjalan hidupnya dapat keluar dari lingkungan seperti yang ia jumpai hari ini , Manusialah yang harus tetap hidup bukan determinisme yang pengaruhnya hanya sementara.
Pernyataan Ibnu Khaldun bahwa kehidupan setiap masyarakat didasarkan pada kondisi geografisnya mungkin benar pada zaman dahulu tetapi tidak untuk zaman sekarang. Semakin maju manusia bergerak ke arah men-jadinya maka semakin jauh dia meninggalkan penjaranya itu tetapi jika manusia hanya berpikir untuk hanya tetap bertahan maka selama itu dia hanya akan mengalami stagnasi dan tidak pernah keluar dari penjaranya itu.
Masyarakat afrika dewasa ini telah mulai keluar dari penjaranya itu, karena mereka tidak melakukan perjalanan hidupnya tahap demi tahap tetapi mereka melakukan lompatan-lompatan dalam hidupnya. Hal ini membuat teori lama yang menyatakan manusia harus melewati suatu tahap awal untuk mencapai tahap berikutnya menjadi terbantahkan dan tidak layak dipertahankan lagi (padahal ilmu mengenai masyarakat di kaji dengan teori ini ).
Pada umumnya manusia bisa keluar dari penjara itu dengan menggunakan ilmu dan teknologi. Ilmu telah dapat mengetahui rahasi-rahasia alam. Dengan menggunakan akal fikiran yang kritis manusia memanfaat ilmu untuk menciptakan teknologi. Teknologi pada dasarnya memiliki issi yang sangat fundamental yaitu membebaskan manusia dari keterpurukan penjara alam.,kendatipun teknologi dituding telah melakukan dehumanisasi dan merndahkan fungsi manusia.
Lebih dari semua itu yang menjadi kunci bagi pembebasan manusia terletak pada cinta. Yang dimaksud cinta di sini bukan cinta dalam artian sufi melainkan memposisikannya (cinta) sebagai sebuah kekuatan perkasa yang ada pada kedalaman jiwa manusia yang begaikan sebuah vulkanik yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk melakukan revolusi dalam memebaskan diri dan masyarakat dari belenggu yang selama ini mengungkungya.
Senada dengan perkataan Rada Krisnhan : Tugas kita dalam hidup, missi kita di alam semesta adalah merencanakan suatu kerja sama di mana manusia dan tuhan dan cinta dapat terlibat dalam menciptakan suatu kreasi lain dan manusia yang lain. Ini adalah tanggung jawab kita.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan beramal shaleh....