Komunitas Pembelajar

Pengurus Wilayah

Pelajar Islam Indonesia ( PII )

Sumatera Barat

Gedung Student Centre Jln.Gunung Pangilun Padang ( Depan MTsN Model Padang)

Search

Senin, 15 November 2010

Inikah Menara Gading?

Dulu diawal tahun pertama kuliah di kampus terbaik diluar jawa ini, september 2007, rektor kami yang Profesor senantiasa menyemangati kami.

Anda beruntung bisa masuk ke universitas ini, dari 22.000 calon mahasiswa yang mendaftar, hanya sebagian kecil yang dapat diterima di universitas ini dan anda adalah yang sebagian kecil itu. Kalau anda baca koran tempo bulan mei, anda akan lihat bahwa universitas kita ini adalah universitas terbaik diluar jawa. Dan anda beruntung bisa berada disini. Disini semua fasilitas kami lengkapi agar anda dapat menuntut ilmu dengan baik, asrama sudah kita sediakan, target kita pada saatnya nanti semua mahasiswa baru tinggal diasramacobalha anda tanya, tidak ada univeristas hebat di dunia ini yang tidak punya asrama.” Kira-kira begitulah sedikit dari rektor diantara banyak yang lain yang disampaikannya.

Mahasiswa baru senang hatinya. Menuntut ilmu di Universitas Terbaik di Luar Jawa dengan kemampuan alumni yang sangat baik.

Di lain kesempatan, Dosen kami yang Doktor juga bercerita mengenai hebatnya kampus ini.

Kampus ini seharusnya menjadi Top Of Excellence, tempat dimana ilmu berkembang, dipelajari dan diajarkan. Sehingga kampus seyogyanya menjadi contoh Excellence. Orang-orangnya excellence, sistem yang dipakai excellelnce, gedungnya excellence. Semuanya. Karena ilmu berkembang disini.” Kira-kira begitu pesan dosen kami di sela-sela perkuliahan yang disampaikannya.

Mengebu-gebu semangatnya mahasiswa untuk menjadi top of excellence.

Universitas terbaik di luar jawa ini, terletak di atas bukit. Bukik Karamuntiang kecek urang. di sisi kiri dan kanan bukit ada perkampungan masyarakat. jika menghadap kampus dari pasar baru, maka ada Batu Busuak di sebelah kiri dan limau manih di sisi kanan. Kalau ada yang masih ingat perkataan pembina asrama yang doktor “ Di katiak Kampus ko batu busuak tu ha

Di lain kesempatan, saya ikut dalam sebuah survey mengenai preferensi masyarakat terhadap media massa untuk Kota Padang yang diadakan oleh sebuah lembaga survey nasional. Ada beberapa kelurahan terpilih yang masyarakatnya menjadi sample penelitian ini. Salah satunya adalah batu busuak, dan dikarenakan jarak tempat tinggal saya yang tidak begitu jauh dari lokasi, maka saya ditempatkan di batu busuak. Batu busuak di bawah katiak kampus ko.

Dari sini saya tahu bahwa di batu busuak itu masyarakatnya, baik tua maupun muda ( yang menjadi sampel) tidak ada yang membaca media cetak/elektronik (media online) sekali sehari. Jika ditanya mengenai frekuensi, jawabnya hanya “kadang-kadang bana nyo diak”, serta tidak ada koran yang masuk ke lokasi tersebut secara berkala.

Kalau boleh, dengan tingkat validitas yang sangat rendah, saya ingin sampaikan bahwa sangat kurang arus informasi disana, sangat kurang media informasi berkunjung ke sana. Batu busuak katiak Kampus ko. Di samping top excellence, tempat teori pembangunan ekonomi dan pencerdasan masyarakat berkembang pesat.

September 2009, terjadi gempa di Sumatera Barat, ada yang bilang itu adalah G30S. Kerusakanya amat parah, banyak perempuan menjadi janda, anak-anak menjadi yatim dan atau piatu. Banyak orang berdatangan, baik dari provinsi lain atau bahkan juga dari negara lain. Ingin membantu maksudnya.

Kampus saya juga turun tangan, BEM nya mengklaim telah menyalurkan bantuan lebih dari 400 juta- koq di balian ka panjaik bara banyak tu yo ?-, begitu juga dengan elemen lainnya mendirikan pusat bantuan dan konsultasi bangunan aman gempa, sampai sekarang.Hebat.

Tapi kalau boleh mengkalkulasikan, dari hampir dua ribu orang-orang excellence di dalamnya, berapa orang yang memanfaatkan ke excellenannya, yang memanfaatkan IPK 3,73 untuk G30S.

Singkat cerita, hari ini 15 November 2010. H-1 Idul adha 1431 H. Kali ini terjadi perbedaan waktu shalat idul adha, ada selasa, 16 nov dan ada yang shalat hari rabu 17 November. Barusan tema saya bercerita “ awak bisuak ado juo kuliah baru, fisika” , seorang teman yang lain menambahkan, “ kabanyo anak 2010 hari rabu ado yang praktikum shift 1 ( 8.30 WIB)

Barusan di fb ada yang nulis status “ kuliah juo kamis kiro nyo “. Luar biasa semangat keilmuan kampusku ini.

Apa sudah tidak ada lagi ruang dalam kepala kita untuk “Manusia?”, apa terlalu besar ukuran fisika itu sehingga otak kita terasa begitu penuh olehnya? Apa terlalu penat tubuh kita ini karena menghitung jumlah mol dalam suatu zat, sehingga sesampai kita dirumah langsung tidur dan tak kuat untuk melihat sekitar kita?

Barangkali kembali kita ingat saja apa yang ditulis Umar Shihab, bahwa tujuan pendidikan itu salah satunya adalah untuk memanusiakan manusia. Semuanya bermuara kepada manusia, dan digunakan untuk kemudahan dan kesejahteraan manusia.

Antahlah!


Efri Yunaidi

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan beramal shaleh....